Pages

Sunday 22 December 2013

Hidung Kerap Berdarah. Adakah Bahaya ?

Hidung Berdarah


F845_nose bleed 3

Saya sering mengalami pendarahan hidung. Pendarahan ini berlaku tanpa sebab dan kekadang menyebabkan situasi yang memalukan apabila berlaku di khalayak ramai. Saya ingin bertanya apakah punca pendarahan ini berlaku dan apakah kaedah terbaik untuk merawat pendarahan hidung serta kaedah untuk mengelak dari pendarahan ini daripada berulang.
Hidung merah. Alor Setar, Kedah
Jawapan:
Saudara/i hidung merah,
Nama yang begitu unik dan sangat ironi dengan soalan yang ditanya. Moga selepas ini tidak lagi dipanggil hidung merah.
Pendarahan hidung (juga dipanggil epistaksis) berlaku apabila salur darah halus di dalam lapisan sel pelapik hidung pecah. Lapisan dalam hidung sebenarnya sangat ‘lembut’, manakala salur darah pula dekat dengan permukaan yang menyebabkan ia mudah pecah dan berdarah.
Ada banyak punca lazim yang menyebabkan hidung berdarah, seperti:
  • Salur darah dalam hidung yang sangat sensitif — Ia pecah dan berdarah dalam cuaca panas serta kering.
  • Jangkitan — termasuk jangkitan pada hidung, tekak atau sinus
  • Selesema dan flu
  • Alahan (seperti pada kutu habuk atau alahan rinitis)
  • Hidung terhantuk/trauma
  • Kehadiran benda asing dalam hidung (contohnya apabila kanak-kanak memasukkan sesuatu ke dalam hidung mereka; biasanya manik)
  • Tekanan keterlaluan (biasanya berlaku serentak dengan sembelit)
  • Penggunaan sesetengah jenis ubat (seperti ubat anti keradangan atau semburan hidung)
Antara punca yang jarang berlaku tetapi masih boleh menyebabkan hidung berdarah:
  • Kehadiran benda asing atau polip dalam hidung
  • Gangguan atau masalah kesihatan berkaitan darah – Masalah pencairan darah
  • Perkembangan vaskular yang tidak sempurna
  • Ketumbuhan dalam saluran hidung dan tekak
F845_nose bleed 3
Kaedah merawat asas kepada pendarahan hidung:
  1. Bernafas seperti biasa TETAPI menggunakan rongga mulut. ELAK bernafas melalui hidung
  2. JANGAN menghembus udara kuat melalui hidung
  3. Jangan banyak bercakap, batuk dan bersin. Ini akan mengganggu proses pembekuan Pada pembuluh darah
  4. Duduk atau berdiri dengan kepala sedikit ke hadapan
  5. JANGAN baring
  6. Beri tekanan dengan menggunakan jari telunjuk dan ibu jari di bahagian pertemuan rawan hidung dan tulang. Tekanan diberi di bahagian rawan.
  7. Beri tekanan secara berterusan selama 10 minit
  8. Peringatan: Jangan asyik memeriksa sama ada pendarahan sudah berhenti dengan mengalihkan jari. Untuk menghentikan pendarahan, darah perlu menjadi beku dan ia mengambil sedikit masa. Alih perhatian anak dengan menyuruhnya membaca atau menonton televisyen.
  9. Sentiasa pastikan rongga pernafasan tidak ada gangguan atau objek yang menghalang pernafasan. Dalam kes ini rongga pernafasan hidung sudah tidak berfungsi dengan baik. Pernafasan hanya bergantung kepada rongga mulut.
  10. Pastikan tiada sekatan pakaian atau objek luar dibahagian leher.
  11. Jika pendarahan berterusan. Perlu mendapat rawatan lanjut.
  12. Apabila pendarahan berhenti, pastikan anak tidak cuba mengorek atau menghembus nafas dengan kuat (untuk mengeluarkan sisa darah) dalam tempoh 24 jam. Malah dalam tempoh itu anak anda perlu berehat dan tidak sepatutnya berlari ke sana sini atau terbabit dalam permainan lasak untuk mengelak pendarahan berulang.
Cara untuk mengelakkan hidung berdarah kembali:-
  1. Banyakkan minum air suam bagi memastikan badan sentisa sejuk dan tidak terhidrat.
  2. Jangan sesekali menghembus hidung terlalu kuat. Takuti akan menyebabkan hidung berdarah, luka kembali. Mudah terjadi apabila seseorang itu bersin terlalu kuat.
  3. Sekiranya mendapati hidung kering dan berkerak jangan sesekali mengorek dengan kuku yang tajam dan terlalu dalam. Perlu berhati-hati sebaiknya gunakan pelembab atau minyak bayi bagi membersihakn rongga hidung.
  4. Kemungkinan juga seseorang itu ada mengambil ubat-ubatan yang mengandungi aspirin, warfarin atau ubat antikeradangan bukan steroid (NSAIDs).
  5. Ibu bapa harus perhatikan tingkah anak yang mengalami masalah hingus yang keras dan melekat pada membran mukosa sebenarnya boleh menyebabkan luka bila hidung dikorek. Perkara ini kerap berlaku kepada kanak-kanak.
  6. Berjumpalah dengan doktor sekiranya anda mendapati tanda-tanda seperti:-
  7. Apabila darah dalam hidung mengalir terlalu laju atau kehilangan banyak darah dalam beberapa saat. Berasa hendak pitam atau pengsan.

Wednesday 18 December 2013

Rasa Kebas di Muka.. Adakah Stroke? Bukan itu Gejala Bell's Palsy

Kebanyakan orang mungkin tidak tau apa itu bell’s palsy, dan bagi orang awam pasti menyebutkan bahwa itu stroke, namun bell’s palsy tak se-menakutkan itu. Karena saya beberapa bulan lalu mengalaminya sendiri, ketika itu malam hari ketika di kantor, rekan kantor saya memperhatikan saya dan berkata, “mbak, koq mbak dari tadi berkedip-kedip satu mata terus sih??”
Sontak saya kaget dan mengambil cermin, setelah bercermin ternyata benar, kelopak mata kanan saya tidak bisa berkedip dengan sempurna, sebagian wajah terasa kebas, hidung sisi kanan tak bisa mengembang, mulut sisi kanan pun tak bisa dibuat manyun. Ada apa dengan saya?? Apa saya terkena gejala stroke?? Padahal saya adalah penderita darah rendah.
Dalam keadaan panic dan takut saya mencoba menenangkan diri dan menganggap semua akan baik-baik saja, lalu saya tidur dengan pikiran mungkin saya kecapekan dan dengan istirahat esok hari akan kembali seperti semula.. zzZzzzZZzz..
Pagi pun datang langsung memandang ke cermin, dan ternyata.. astaghfirullah.. wajahku terlihat tidak simetris, tak bisa berkedip dan hasil manyun pun juga hanya setengah bibir. Ketika makan, makanan pun keluar dari mulut sebelah kanan, ketika minum, air dengan leluasanya mengalir dari mulut sisi kanan, dan ketika berkumur lagi-lagi mulut sisi kanan tak dapat membendung air.
Dengan perasaan bingung saya search info di google mencari tau apa yang sedang saya derita, karena ingat pernah ada artis yang mengalami seperti yang saya alami, siapa ya namanya?? Samuel zylguin. Saya search dengan keyword stroke di wajah, namun tidak adil rasanya kalau semuda saya sudah terkena stroke. (tapi alhadulillah ternyata tidak)
Hasil pencarian mengatakan bahwa yang sedang saya derita bukan stroke di wajah tapi bernama Bell Palsy. Bell Palsy?? Apa itu?? Saya lanjutkan membaca dan terdapatlah pengertian, Bell Palsy adalah penyakit yang ditemukan oleh Sir Charles Bell, seorang ahli bedah Skotlandia yang menemukan penyakit ini pada abad ke-19. Pada awal sebelum serangan bell palsy terjadi, saya sadar yang saya rasakan adalah rasa pahit dan asin diseluruh permukaan lidah dan lidah terasa kebas, lidah seperti baru meminum air panas yang dampaknya tak bisa merasa. Saya rasakan juga, capek disekujur tubuh dan sering pusing. Rasa kebas pada lidah merambat ke mulut dan secara tak sadar merambat disebagian wajah kanan saya.
Bell palsy berbeda dengan stroke karena bell palsy tidak disertai dengan kelemahan anggota gerak badan. Hal ini disebabkan letak kerusakan syaraf yang berbeda. Pada stroke disebabkan rusaknya bagian otak yang mengatur pergerakan salah satu sisi tubuh, kanan atau kiri termasuk wajah. Sedangkan pada bell palsy kerusakan teradi langsung pada syaraf wajah. Syaraf facialis, demikian nama serabut syaraf yang mengurus bagian wajah dan merupakan bagian dari 12 pasang syaraf otak. Syaraf ini berasal dari bagian batang otak yang disebut ponds. Dalam peralanannya menuju kelenjar parotis, syaraf facialis ini harus melalui suatu lubang sempit dalam tulang tengkorak yang disebut kanalis falopia. Karena setelah mencapai kelenjar parotis, syaraf facialis ini akan bercabang menjadi ribuan serabut syaraf yang lebih kecil yang berada di daerah wajah, leher, kelenjar liur, kelenjar mata, 60 persen bagian depan lidah dan sebagian telinga, rangkaian itulah yang menjadi suber serangan bell palsy.
Setelah membaca beberapa artikel dan ada artikel yang mengaitkannya dengan sakit herpes saya pun periksa ke dokter. Dan dokter saya pun mengatakan hal yang sama, saya menderita bell palsy. Saya tanyakan penyebab terjadinya secara peristiwa dan dokter menjelaskan bahwa, bell palsy bisa terjadi dikarenakan terkena angin yang terus-menerus pada syaraf salah satu sisi wajah, bisa juga karena terkena kipas angin atau AC berlebihan, atau tidur-tiduran di lantai dengan tidak merubah posisi tidur. Bahkan orang yang terlalu paranoid dan percaya hal-hal mistis menyebut penyakit seperti itu adalah di tabok setan. Hahaha..
Dokter berkata penyakit bell palsy bisa di sembuhkan dan bisa kembali 100 persen seperti semula. Terapi yang bisa dilakukan di rumah selain resep obat dari dokter adalah dengan senam wajah, latihan berkedip-kedip kalau masih kaku bisa dilakukan dengan mengangkat secara manual alis dan kelopak mata dengan tangan, latihan memanyunkan mulut, tersenyum, tertawa, serta menyanyi, mengompres wajah dengan air hangat dan ketika tidur basahi kasa dengan air hangat lalu tempelkan pada mata agar mata yang tidak dapat tertutup sempurna tidak kering dan tetap lembab.
Bell palsy tidak dapat ditentukan berapa lama akan sembuhnya, tergantung atas usaha orang yang menderitanya. Kata dokter ada yang sembuh hanya dalam tempo waktu 7 sampai 14 hari ada juga yang hingga 3 bulan. Namun saya benar-benar kembali seperti semula dalam waktu tak lebih dari 2 minggu.
Jadi jangan terlalu panik dulu ketika anda mengalami kebas pada salah satu sisi wajah, itu bukan stroke, itu hanya BELL PALSY yang memang sedikit akan mengganggu penampilan anda 1 hingga minggu namun percayalah akan kembali seperti semula. Perlu diingat bahwa kesembuhan bukan terletak pada dokter, kita atau alat-alat medis, yang paling menentukan adalah Allah yang Maha Kuasa.


Tuesday 17 December 2013

Gejala Rasa Kebas di Anggota Badan..Apakah Tandanya ?

Kita pernah mengalami rasa kebas, tetapi kita jarang memikirkan rasa kebas sebagai suatu tanda penyakit. Malah kita menganggap ianya pernah dialami oleh setiap orang.
Menurut Pakar Perunding Perubatan, Klinik Pakar Hospital Kuala Lumpur, Datuk Dr. Ismail Merican kebas pada istilahnya adalah perasaan kurang selesa atau ‘lemas’ terhadap pergerakan anggota badan yang kadangkala menyebabkan rasa sakit menyucuk-nyucuk di bahagian tertentu.
Jelas beliau, kebas dapat diklasifikasikan kepada dua keadaan. Pertamanya kebas yang disebabkan oleh urat saraf. Jika urat saraf tersebut mengalami gangguan seperti tertekan oleh badan kita, ia menyebabkan kawasan urat saraf berkenaan merasa kebas.
“Misalnya, apabila kita tidur, kadang-kadang tanpa kita sedari bahagian lengan kita tertindih oleh badan kita sehingga menyebabkan lengan kita merasa kebas apabila kita terbangun. Keadaan tersebut disebabkan urat saraf kita terganggu kerana lengan kita tertindih sehingga membuatkan aliran darah kita menjadi sempit. Keadaan itu menyebabkan kita merasa kebas.
“Begitu juga apabila kita duduk atau bersila terlalu lama, kita akan merasa kebas. Namun demikian, ia akan hilang apabila kita bangun dan bergerak. Kebas seperti itu adalah normal.
“Bagi mereka yang mengalami kemalangan kecil, mereka merasa kebas untuk sementara waktu. Jika mereka mengalami kecederaan yang teruk, kebas akan berlaku dalam jangka yang lebih lama. Jika terdapat anggota badan seperti tangan terputus langsung rasa kebas akan hilang kerana urat saraf telah terputus,” kata beliau.
Beliau menambah, “Keduanya adalah kerana berlakunya penyempitan saluran darah akibat cara pemakanan atau tabiat yang menjejaskan kesihatan. Orang yang mempunyai penyakit kencing manis, merokok dan kadar kolesterol yang tinggi akan mengalami kebas.”
Bagaimana jika rasa kebas terjadi bukan sebab hal-hal di atas? “Keadaan kebas juga boleh berlaku jika seseorang kekurangan darah, terlalu gemuk, wanita mengalami putus haid dan kadang-kadang orang yang kekurangan kalsium.
“Biasanya penghidap penyakit penyakit kencing manis merasa kebas di bahagian tangan dan kaki. Jika mereka sering merasa demikian, ia menunjukkan mereka terkena penyakit kencing manis tidak terkawal.
“Jadi tindakan awal perlu diambil jika seseorang merasakan tanda-tanda demikian. Antaranya ialah mengamalkan makanan seimbang seperti sistem pemakanan pyramid yang dianjurkan oleh Kementerian Kesihatan. Pesakit sebaiknya mengurangkan mengambil makanan yang bergula, berlemak dan bergaram. Bagi mengurangkan kolesterol kita mesti mengurangkan pengambilan makanan berlemak dan sering melakukan senaman dan memakan ubat tertentu,” kata beliau.
Dr Ismail menjelaskan, “Orang-orang muda yang merasa kebas, mereka sebenarnya tidak perlu mengambil vitamin. Pengambilan makanan sayur-sayuran dan buah-buahan tertentu sudah mencukupi. Sumber makanan tersebut sudah cukup baik untuk membekalkan vitamin dan mineral yang diperlukan untuk badan.
“Pil vitamin hanya diperlukan kepada orang-orang sedang sakit, tidak berselera makan seperti orang-orang tua. Memakan makanan semula jadi sama ada ikan, sayuran dan buah-buahan lebih baik daripada pil vitamin. Malah makanan itu mengandungi banyak serat yang dapat mengelakkan kita terkena barah usus.
“Jika rasa kebas dialami oleh orang berusia 45 tahun ke atas, ujian akan dilakukan dengan teliti untuk meneliti sebab-sebabnya. Ia dijalankan bagi mengenal pasti keadaan pesakit tersebut jika dia dikaitkan penyakit-penyakit berbahaya.
“Bagi mereka yang tidak menghidap penyakit darah tinggi, kencing manis dan tidak merokok, kita akan cuba menyoal apakah makna kebas sebenarnya bagi mereka, adakah ia berpunca dari hal-hal lain yang menyebabkan kebas. Kadangkala kebas itu merupakan psikologi pesakit sahaja. Jika mereka mengambil sesuatu jenis ubat yang biasa mereka makan, rasa kebas itu akan hilang,” tambah beliau.
Apabila diajukan pertanyaan, adakah rasa kebas mempunyai kaitan dengan beberapa jenis penyakit? Dr. Ismail menerangkan, “Jika kanak-kanak sering mengalami rasa kebas ia berpunca dari masalah kekurangan darah. Rasa kebas juga boleh menyebabkan petanda kepada beberapa jenis penyakit. Jika seseorang itu merasa kebas sebahagian badannya dari kepala hingga ke bawah, ia menandakan seseorang itu boleh terkena stroke atau lama-kelamaan terkena angin ahmar.”
Di akhir perbualan, Dr. Ismail menjelaskan, “Jika diteliti dari kumpulan kaum yang terdapat di Negara ini, kita dapat melihat bahawa kaum India dan diikuti orang Melayu lebih mudah terkena kebas serta sakit jantung kerana kumpulan tersebut banyak memakan makanan berlemak, bergula dan bergaram berbanding kaum Cina.”